Rumah sakit menjadi rujukan bagi fasilitas pelayanan kesehatan di bawahnya (Astanti et al., 2020). Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan Pelayanan Prima Bagi Rumah Sakit - CONFIRMED Pelayanan Prima Bagi Rumah Sakit - CONFIRMED 27 Apr, 2020 Bali, Balikpapan, Bandung, Batam, Health and Social Care, Jakarta, Lombok, Manado, Semarang, Service and Support, Solo, Surabaya, Yogyakarta 0 ACARA 11 - 12 Mei 2020 | Rp 6.900.000,- di Yogyakarta/ Semarang/ Solo Perketat Protokol Kesehatan4. Menerapkan Pola Hidup Sehat5. Rajin Rutin Check Kehamilan di Rumah Sakit Prima Pekanbaru <3. Prima Pekanbaru merupakan rumah sakit yang mengutamakan mutu, kemudahan aksesibilitas tempat dan informasi, dan kualitas pelayanan yang profesional dan prima. Selengkapnya. Follow Us. Layanan Prima Rawat Jalan Rawat pelayanan kebidanan di Indonesia. C. Indikator 1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi bidan di Indonesia 2. Mahasiswa mampu menjelaskan standar pelayanan kebidanan 3. Mahasiswa mampu menjelaskan undang-undang kebidanan yang berlaku D. Materi 1. Definisi Bidan Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui akan tetapi juga menyangkut kepuasan terhadap sikap pelayanan yang ada di rumah sakit (Kusumawati, 2019). Ada banyak kasus yang dilaporkan tentang kualitas layanan yang buruk di rumah sakit umum Direktur Rumah Sakit Daerah dr. Slamet Garut, Maskud Farid, membantah bila pelayanan medis di rumah sakitnya buruk. Menurutnya, pelayanan terhadap pasien merupakan tugas utama setiap tenaga medis. "Itu hanya persepsi saja, kalau kita tidak menerima pasien, itu baru namanya pelayanan buruk," ujarnya. Dia juga membantah jika biaya pembayaran . Pelayanan Prima Excellent Service adalah usaha melayani kebutuhan orang lain dengan bermutu tinggi dan memuaskan, sedangkan Pelayanan Prima di Rumah Sakit adalah pelayanan terbaik yang diberikan oleh karyawan Rumah Sakit untuk memenuhi bahkan melampaui harapan pengguna jasa . Melaksanakan Pelayanan Prima di Rumah Sakit TKRS- SNARS adalah dengan memiliki kepemimpinan yang efektif yang bersinergi yang positif antara Governing board/ representasi pemilik Direktur/Direksi RS Kepala Bidang/Divisi Kepala Departemen/Unit/Instalasi Pemilik rumah sakit, Peran dan tanggung jawabnya harus diatur , Hospital bylaws yang pada prinsipnya menetapkan dan mengatur tentang tugas, kewenangan, hubungan funsional dan hubungan tanggung jawab antara Governing Body, Admistrator CEO dan Medical Staff di rumah sakit. Menyediakan modal serta dana operasional Menunjuk dan menetapkan Direksi Rumah sakit Menunjuk /menetapkan representasi pemilik Menetapkan Struktur organisasi Menetapkan Regulasi pengelolaan keuangan Memberikan arahan ke rumah sakit Menetapkan Visi dan misi Menilai dan menyetujui rencana anggaran Menyetujui rencana strategi Mengawasi dan membina pelaksanaan renscana strategi Menyetujui diselenggarakan pendidikan profesional kesehatan Menyetujui program peningkatan mutu dan keselamatan pasien Mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien Mengawasi hak dan kewajiban rumah sakit Mengawasi kepatuhan penerapan etika b Direktur/Direksi RS Peran, tugas, tanggung jawab dan wewenang harus jelas c Kepala Bidang/Divisi Peran, tugas, tanggung jawab dan wewenang harus jelas d Kepala Departemen/Unit/Instalasi Peran, tugas, tanggung jawab dan wewenang harus jelas Sinergi positif antara Governing board/ representasi pemilik, Direktur/Direksi RS, Kepala Bidang/ Divisi, Kepala Departemen/Unit/Instalasi melalui Peran, tugas, tanggung jawab dan wewenang jelas maka Komunikasi dan integrasi kegiatan meningkat dan pelayanan prima terjadi di rumah sakit ï»żPALEMBANG - Rumah Sakit RS Hermina Palembang mendapatkan penghargaan sebagai RS Swasta dengan inovasi terbaik di Sumatera Selatan Sumsel. Award tersebut diadakan Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel, Mata Lokal Awarding Asosiasi Rumah Sakit Swasta Seluruh Indonesia ARSSI, dengan tema "Rumah Sakit Terinovatif". "Kami ucapkan terima kasih atas terpilihnya RS Hermina Palembang menjadi salah satu rumah sakit yang menerima penghargaan dalam pelayanan unggulan dan inovatif," kata Direktur RS Hermina Palembang Dr. Reny Puspita, MARS usai menerima penghargaan di ARSSI Sumsel Hospital Expo 2023 yang diadakan di Ballroom Social Market Soma Palembang, Jumat 9/6/2023 Menurut Dokter Reny, kepercayaan yang telah diberikan ini akan diiringi dengan upaya peningkatan kualitas layanan. Harapan kedepannya, dengan mengedapankan layanan-layanan unggulan, RS Hermina Palembang dapat menjadi salah satu rumah sakit rujukan tidak hanya di Palembang, tetapi untuk area Sumsel bahkan Sumbagsel. Rumah Sakit Hermina Menurutnya, industri pelayanan kesehatan saat ini tengah dihadapi tantangan untuk memberikan pelayanan yang prima di tengah berbagai kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang semakin berkembang. RS Hermina Palembang merupakan rumah sakit umum yang memiliki kapasitas 235 tempat tidur dan fasilitas pendukung yang komprehensif dengan layanan unggulan yang terdiri dari, Pusat Pelayanan Ibu dan anak sejak beroperasional di tahun 2011. RS Hermina Palembang mengunggulkan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Pelayanannya meliputi pelayanan kesehatan untuk wanita, anak-anak, dan bayi. Mulai dari kesehatan kewanitaan, kehamilan, bayi, tumbuh kembang anak, serta layanan pediatric layanan khusus anak yang didukung dokter-dokter subspesialis di bidang anak serta kebidanan dan kandungan. Pelayanan Intensif ICU-NICU-PICU RS Hermina Palembang memiliki layanan intensif yaitu terdiri dari Intensif Care Unit ICU, Neonatal Intensif Care Unit, Pediatric Intensif Care Unit PICU dengan total 23 tempat tidur. Kemudian dengan ketersediaan dokter anesthesi subspesialis intensif care serta dokter anak subspesialis neonatologi dan emergency serta rawat intensif anak. "Ketersediaan dokter-dokter subspesialis intensif ini menjadikan RS Hermina Palembang menjadi salah satu sasaran rujukan pelayanan intensif dari rumah sakit, tidak hanya area Palembang namun dari rumah sakit Kabupaten/Kota di Sumsel," katanya Pelayanan di RS Hermina Pelayanan onkologi kemoterapi Layanan onkologi-kemoterapi melibatkan dokter-dokter subspesialis onkologi mulai dari bedah onkologi, obgyn onkologi, subspesialis bedah digestif, dan spesialis urologi. Dukungan RS Hermina Palembang untuk layanan ini sampai dengan tahapan pelayanan kemoterapi. Selain itu, sejak tahun 2015, RS Hermina Palembang telah memberikan layanan yang terpadu bagi pasien thalassemia baik anak maupun dewasa yang didukung oleh dokter subspesialis hematologi-onkologi baik anak maupun dewasa. 100% found this document useful 1 vote3K views7 pagesDescriptionpelayanan yang baik di rumah sakit, pelayanan prima, berorientasi terhadap keinginan konsumen, pelayanan rumah sakit, service memuaskan, service terbaik, pelayanan memuaskan, pelayanan terbaikCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote3K views7 pagesPelayanan Prima Service Excellent Di Rumah SakitDescriptionpelayanan yang baik di rumah sakit, pelayanan prima, berorientasi terhadap keinginan konsumen, pelayanan rumah sakit, service memuaskan, service terbaik, pelayanan memuaskan, pelayanan terba
Full description PELAYANAN PRIMA SERVICE EXCELLENT DI KLINIK GREEN CARE Pendahuluan Dasar Klinik dibangun adalah untuk memberikan pelayanan kepada pasien. Dalam perkembangan waktu, sebagaimana juga dengan industri jasa lainnya, salah satu syarat utama agar Klinik dapat survive adalah bila mampu memberi pelayanan prima pada pelanggannya. Tuntutan pelanggan terhadap perbagai aspek pelayanan di klinik dirasakan semakin meningkat, antara lain dengan semakin meningkatnya arus pasien yang berobat ke luar negeri. Dengan berlakunya era perdagangan bebas, maka kedudukan klinik milik Bangsa Indonesia akan terancam oleh klinik milik negara-negara asing yang mulai meyerbu negara kita. Hal ini merupakan tantangan yang sangat berat bagi pengelola klinik di Indonesia. Salah satu solusi dalam meningkatkan daya saing klinik adalah dengan melakukan tindakan nyata dalam meningkatkan pelayanan di Klinik baik yang bersifat medik maupun non medik, terutama yang bersifat Customer Oriented , yang salah satunya adalah bagaimana petugas kesehatan memebrikan pelayanan prima kepada pasien dan keluarga sehingga dengan adanya pelayanan prima ini pasien maupun keluarga akan merasa puas dan nyaman dengan pelayanan yang diberikan, sehingga mereka akan menjadi sumber ”voice of mouth ” yang positif. Steven Tjong menyatakan bahwa pelayanan prima dilakukan dengan memberi layanan luar biasa setiap kali berinteraksi dengan pelanggan. Dalam menanggani pelanggan harus melibatkan hati, seperti saat jatuh cinta, akan memberikan yang terbaik kepada yang tercinta. Sedapat mungkin dilibatkan semua panca indera, sehingga saat saat berucap yang terdengar adalah pujian, saat mendengar kritikan serasa pujian, saat melihat timbul perasaan senang luar biasa bila dapat membuat dia tersenyum, saat bergandingan tangan menyelesaikan masalah semua terasa ringan dan setiap tarikan napas memiliki kesamaan dan keteraturan. Apabila melayani dengan sepenuh hati seperti diatas maka akan terasa ”bahagiamu adalah bahagiaku”. Pengertian Pelayanan Prima Excellent Service menurut pengerti an “ Pelayanan”, yang berarti “usaha melayani kebutuhan orang lain” atau dari pengertian ”melayani “ yang berarti ”membantu menyiapkan mengurus apa yang diperlukan seseorang”. Dengan Prima atau excellent yang berarti bermutu tinggi dan memuaskan. Pelayanan Prima di Klinik adalah pelayanan terbaik yang diberikan oleh karyawan untuk memenuhi/bahkan melampaui harapan pengguna jasa klinik. Dimana harapan ini ditentukan oleh pengalaman masa lalu terhadap jasa atau produk yang pernah digunakan, Informasi layanan yang diterima dari berbagai sumber atau janji-janji dan faktor internal dari pengguna jasa yaitu dari pengguna jasa Klinik sendiri. Unsur unsur melayani prima sebagaimana dimaksud dengan pelayanan umum, sesuai keputusan Menpan No. 81/1993, yaitu 1. Kesederhanaan, 2. Kejelasan dan Kepastian, 3. Keamanan, 4. Keterbukaan, 5 Efisien, 6. Ekonomis, 7. Keadilan yang merata, 8. Ketepatan waktu. Steven Tjong menyatakan bahwa pelayanan prima dapat diartikan sebagai  Perbuatan atau tindakan......  Yang memberikan kepada pelanggan...........  Apa yang lebih daripada yang mereka harapkan......  Pada saat mereka membutuhkan........  Dengan cara yang mereka inginkan..... Paradigma pelayanan prima Menurut Kotler pelayanan yang bermutu seharusnya tidak saja dilakukan oleh karyawan lini depan namun juga seluruh jajaran manajer, dengan mengenali secara pribadi para pelanggan. Bill Marriott dan lainnya beranggapan bahwa struktur organisasi pelayanan yang berupa piramida, dimana direktur utama berada di puncak, pelanan manajemen ditengah dan petugas lini depan berada dibawah melayani pelanggan sesungguhnya sudah ketinggalan zaman. Pelanggan seharusnya diatas yang langsung memperoleh pelayanan petugas lini depan yang didukung dan diperkuat segenap jajaran manajer menengah dan direktur dibawahnya. Prinsip tersebut pada hakikatnya adalah membalikkan pandangan sebelumny model atau paradigma lama dimana para birokrat lebih suka untuk dilayani menjadi lebih suka melayani masyarakat, suatu paradigma baru yang lebih tepat dalam menyongsong era yang akan datang. Maka dalam paradigma baru kalau digambarkan berupa piramida terbalik dimana yang diatas adalah masyarakat atau pelanggan, sedangkan pemimpin berada pada puncak piramida bawah. Perilaku dalam pelayanan prima Dalam memberikan pelayanan yang bermutu tinggi dan memuaskan pelanggan, faktor peilaku manusia adalah dapat menentukan, selain bentuk isi content mutu barang atau jasa yang diberikan. Perilaku yang baik pertama dalam memberikan pelayanan menurut De Vriye, et al. adalah Self Esteem Penghargaan terhadap diri sendiri, dengan pandai menghargai dirinya sendiri, seorang karyawan akan berpikiran dan bertindak positif terhadap orang lain, sehingga pandai menghargai pelanggan dengan baik. Dengan demikian pelayanan bukan menundukkan diri. Exceed Expectations melampaui harapan Memberikan pelayanan dengan melebihi apa yang diharapkan pelanggan mematuhi dan melebihi standar secara konsisten. Ricovery pembenahan Adanya keluhan pelanggan jangan dianggap sebagai suatu beban masalah namun suatu peluang untuk memperbaiki atau meningkatkan diri. Apa masalahnya, dengrkan pelanggan, kumpulkan data, bagaimana pemenuhan standarnya. Vision visi Pelayanan yang prime berkaitan erat dengan visi organisasi. Dengan budaya kerja atau budaya organisasi Corporate Culture atau Budaya mutu Quality Culture dalam pelayanan prima, visi, impian akan dapat diwujudkan sepenuhnya seperti yang diharapkan. Improve Perbaikan atau peningkatan Peningkatan mutu pelayanan secara terus menerus Continous Improvement dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan agar tidak ditinggalkan. Karena para pesaing ingin berusaha meningkatkan diri untuk menarik hati pelanggan. Meningkatkan diri dapat dengan pendidikan dan latihan sebagai modal, membuat standar pelayanan lebih tinggi, menyesuaikan tuntutan lingkungan dan pelnggan, dan merencanakan pelayanan yang baik bersama karyawan sejak awal. Care perhatian Perhatian atau perlakuan terhadap pelanggan dengan baik dan tulus. Memenuhi kebutuhannya, memperlakukannya dengan baik, menjaga dan memenuhi standar mutu sesuai dengan standar ukuran yang diharapkan. Empower Pemberdayaan Memberdayakan agar karyawan mampu bertanggung jawab dan tanggap terhadap persoalan dan tugasnya dalam upaya peningkatan pelayanan yang bermutu. Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam upaya menyelenggarakan pokok pelayanan prima, yaitu 1. Apa produk yang disajikan. Dalam hal ini harus mampu diidentifikasi secara jelas bagaimana spesifikasi produk dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutunya. Dalam hal pelayanan kesehatan misalnya perlu dispesifikasi jenis tindakan medis yang akan ditawarkan, bagaimana perkembangan teknologi dalam tindakan itu, dan lain lain. 2. Kapan disajikan. Walaupun produk itu baik tetapi kalau tidak disajikan sesuai dengan waktu kebutuhan penggunaannya oleh pelanggan maka tentu tidak akan memuaskan pelanggan. Apalgi kalau terlambat, misalnya perawat yang harus dibel beberapa kali baru datang ketempat tidur pasien yang membutuhkannya. 3. Bagaimana menyajikannya. Ini merupakan hal yang penting karena satu produk yang sama dapat diterima secara berbeda bila cara penyajiannya berbeda pula. Katakanlah misalnya dokter dapat menerangkan secara rinci apa yang akan dilakukan pada sebuah tindakan bedah maka mungkin akan menenangkan pasien, ketimbang pasien tidak tahu sama sekali prosedur bedah apa yang akan dijalaninya. 4. Apakah sesuai dengan harapan pelanggan. Pada dasarnya pelayanan adalah demi kepuasan pelanggan maka dalam setiap penyajian produk apapun-termasuk kesehatan-harus dinilai apakah produk yang kita berikan sesuai dengan harapan pelanggan itu. Dalam hal ini maka pelanggan dapat memperoleh pelayanan yang ”basic” saja sifatnya, atau kalau lebih baik dean sesuai dengan harapannya kita sebut ”expected” dan yang paling baik tentu kalau pelanggan mendapat pelayanan di atas yang dia harapkan, disebut ”excellent”. Aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, diharapkan memahami bahwa dirinya adalah bertugas melayani bukan untuk dilayani masyarakat, oleh karenanya hendaknya dapat diberikan pelayanan yang prima, dalam arti 1. Sensitif dan responsive terhadap tuntutan masyarakat, tantangan maupun peluang – peluang untuk peningkatan. 2. Inovatif kreatif dalam memberikan pelayanan yang bermutu dan memuaskan pelanggan. Figures - uploaded by Syamsul ArifinAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Syamsul ArifinContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free A preview of the PDF is not available ... A health services are said to be reliable, meaning that they must be able to treat or reduce existing complaints, prevent the occurrence of diseases, and the development or spread of existing diseases. 9 The reliability dimension of this health service depends on the health service standard that is used appropriately, consistently, and to the local situation. 10 The reliable dimension is closely related to the technical competency dimension, especially in choosing alternatives in dealing with relative risk and skills in following procedures contained in health service standards. ...... A dentist with clean, neat, and orderly conditions can give patient perception that the health service will carry out its functions well. 9 However, there was 1 person 1% who assessed that they were not good. This is because according to his assessment, the modernity and completeness of the facilities as well as the comfort of the treatment room need to be improved. ...... That's make patients are satisfied. This is related to Muninjaya 2011 that the importance of the empathy dimension is attention in providing quality services. 9 Empathy in human relationships is the interaction between health care providers and patients or consumers. ...Ika Kusuma WardaniErika Norfitriah Renie dewiBackground A public health center is one of the primary health services that is obliged to provide health services during the covid-19 pandemic. At that period, dentists in the public health center must continue to provide services to patients according technical instructions. Changes in the service system during the pandemic has different perceptions of service quality which had an impact on patient satisfaction. Objective The purpose of this study was to describe patient satisfaction of dental services in Banjarmasin during the covid-19 pandemic. Methods This research is descriptive with a cross-sectional design. The population in this study were all people who came to the dental service of the public health center in Banjarmasin. The number of samples in this study was 86 samples taken by accidental sampling. Results The results of this study showed that the reliable dimension there was 42 person 49% who said reliable dimension is very satisfied, 52 person 61% who said assurances dimension is very satisfied, 42 person 49% who said tangible dimension is very satisfied, 43 person 50% who said empathy dimension is very satisfied, and 53 person 61% who said responsiveness dimension is very satisfied. Conclusion It can be concluded that most patients are very satisfied with the health services provided by dentists in public health center Banjarmasin during the covid-19 pandemic because most of them applied service quality with 5 dimensions assurance, empathy, reliable, responsiveness and tangible. Keywords Assurance, Emphaty, Reliable, Responsiveness, Tangible.... Kesehatan merupakan hak setiap orang. Terwujudnya kesehatan adalah kehendak semua pihak tidak hanya perorangan, tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan bahkan orang masyarakat.. Azwar, 2010. Seiring meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkat pula tuntutan masyarakat akan kualitas kesehatan yang lebih baik lagi. ...Nur Fitri JuliantiIndira ChotimahSiti Kholidjah Parindurip>Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya di wilayah kerjanya. Sampai saat ini implementasi kegiatan puskesmas belum menunjukan hasil yang optimal, hal ini tercermin dari minat kunjungan pasien laboratorium dalam pelayanan puskesmas kemang yang sangat tinggi yaitu 72,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mutu pelayanan kesehatan terhadap minat kunjungan pasien laboratorium di puskesmas kemang kabupaten bogor tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah 5562 responden dengan sempel 120 responden, teknik pengambilan sempel pada penelitian ini menggunakan accidental sampling . . Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan proposi terbanyak pada rentang umur 26- 35 tahun yaitu sebanyak 26,7%, responden yang jenis kelamin tinggi yaitu laki laki sebanyak 51,7%, tingkat kepuasan pasien laboratorium pelayanan kesehatan puskesmas sebanyak 72,5%, ada beberapa tingkat kepuasan pasien laboratorium dapat dilihat dari dimensi-dimensi yang dikaji berdasarkan teori SERVQUAL, responden yang menyatakan tangibles wujud nyata yaitu 75,0% dengan kategori memuaskan, responden yang menyatakan dimensi kehandalan reliability yaitu 77,5% dengan kategori memuaskan, responden yang menyatakan dimensi Responsiveness daya tanggap yaitu 91,7% dengan kategori memuaskan, responden yang menyatakan dimensi assurance yaitu 96,7% dengan kategori tidak memuaskan, dan responden yang menyatakan dimensi empathy yaitu 93,3% dengan kategori memuaskan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kepuasan pasien laboratorium berdasarkan pelayanan laboratorium yang diberikan, lebih banyak yang menyatakan puas daripada tidak puas. Saran bagi puskesmas yaitu hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan informasi bagi pengelolaan puskesmas untuk meningkatkan kunjungan pasien laboratorium pelayanan puskesmas maka perlu dilakukan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yaitu kompetensi dan motivasi kerja, mempromosikan puskesmas sebagai pusat kesehatan masyarakat yang bukan hanya melayani kuratif dan rehabilitatif tapi melayani promotif dan preventif juga, mempromosikan program-program puskesmas, membangun kedekatan dengan masyarakat sehingga menimbulkan perasaan positif terhadap puskesmas.

pelayanan prima di rumah sakit